Sabtu, 06 April 2013

Kampus daerah VS Kampus wilayah perkotaan

Tak terasa sudah hampir 5tahun saya melalang buana di beberapa universitas.. mulai dari kota besar lalu bermuara ke daerah.. awalnya tinggal di rumah saudara, lalu berpindah kediaman ke kost, berpindah lagi ke wisma, dan sekarang bermuara lagi di kos.

cukup banyak pengalaman juga..
dari universitas negri, ke universitas swasta dan berakhir di Sekolah Tinggi  Islam.

Ini hasil penelitian saya :
Dari segi mahasiswanya
Saya tidak menyangka dari tiga kampus yang telah saya sambangi, kampus Islami ini lah yang paling rame mahasiswinya mengalami kasus kesurupan. Hmm.. katanya islam, yang notabenenya "harusnya" mahasiswinya setidaknya rajin shalat and pandai mengaji" Tapi kok banyak yang kesurupan . Aneh..

mahasiswa di lingkungan kampus perkotaan lebih hobby baca buku dan mengoleksi buku-buku. sedangkan mahasiswa daerah.. weleh-weleh.. mereka lebih hobby mengoleksi film boo'..

Dari 3 kampus itu, kampus terakhir ini yang memiliki fasilitas cukup lengkap dibanding yang lain, pada setiap lokal tersedia infokus, perpustakaan lengkap (sayang jam kerjanya cuma dari jam 08.00-15.30, tiap jum'at hanya sampai 10.30, dan Sabtu dari jam 13.30-15.30) padahal waktu luang paling banyak bagi mahasiswa adalah ttiap jum'at dan sabtu lho.., plusnya kampus ini memiliki lingkungan yang asri.. enak buat ngadem he..

tapi.. tidak enaknya di daerah adalah kurangnya keberadaan toko buku, bahkan nyaris tidak ada toko buku yang menjual buku-buku pengetahuan sebagai penunjang bahan kuliah mahasiswa. Sangat disayangkan.. hal ini sebagai dampak dari eksistensi warnet. Orang-orang lebih cendrung membuka usaha warnet ketimbang membuka usaha toko buku. Warung internet alias warnet begitu menjamur di lingkungan kampus. Al hasil mahasiswi yang dihasilkan umumnya adalah mahasiswi ahli Copy Paste. karena rata-rata tugas kuliah dicari lewat internet bahkan skripsipun ada yang cuma modal copast dan mahasiswi kurang wawasan lantaran kerjanya Facebook-an melulu.

Saya sudah mencoba untuk berkeliling ke pusat kota untuk mencari toko buku untuk membuktikan apakah benar tidak ada toko buku disini,hasil pencarian saya hanya ada satu toko yang menjual buku bacaan, itupun berupa toko kecil yang terletak disudut pusat kota dan buku yang dijual hanya khusus buku islami saja.. tidak ada buku umum yang dijual disana.

Owh.. bad..