Emosi dan perasaan (emotion & feeling).
Keduanya digunakan secara tumpang tindih dalam percakapan keseharian. Ketika
seseorang bertanya pada orang lain apa yang dirasakannya ketika dikhianati
pacarnya, jarang orang bertanya , “bagaimana emosimu?”, kebanyakan akan
bertanya, “bagaimana perasaanmu?” Dalam bahasa sehari-hari, kata emosi memang
sangat jarang digunakan. Kata perasaan, jauh lebih umum digunakan.
Perasaan
mengandung adanya suatu pengalaman subjektif. Apa yang dirasakan satu orang
dengan orang lain relatif sulit untuk dibandingkan. Hanya diri sendirilah yang
bisa mengalami perasaan yang muncul. Oleh sebab itu disebut pengalaman
subjektif. Misalnya Anda merasa damai, maka Anda sendiri yang bisa
mengalaminya. Rasa damai yang dirasakan oleh orang lain bisa saja berbeda
kadarnya.
Kebanyakan
orang berpikir bahwa emosi adalah salah satu jenis perasaan. Sesuatu dianggap
sebagai emosi tatkala seseorang merasakan perasaan tertentu, terutama marah.
Selain marah, perasaan lain yang kerap dianggap sebagai emosi misalnya adalah
cinta, sedih, bahagia, dan cemburu. Orang akan mengatakan Andi sedang emosi
ketika ia sedang marah (ia ‘emosi’ karena ia dikhianati sang pacar), namun juga
ketika ia sedang sangat bahagia (ia begitu ‘emosi’ bertemu ibunya), sedih (ia
begitu ‘emosi’ pada saat pemakaman ayahnya), cemburu (ia ‘emosi’ tahu pacarnya
makan malam dengan orang lain), atau cinta (emosinya begitu mendalam pada
kekasihnya).
Sebagian
ahli menyebutkan bahwa di dalam emosi terkandung perasaan. Ini artinya,
perasaan adalah komponen dari emosi. Perasaan diartikan sebagai keadaan yang
dirasakan sedang terjadi dalam diri seseorang. Anda mengalami perasaan marah,
karena Anda merasakan adanya sesuatu yang bergejolak dalam diri Anda. Emosi
terjadi hanya ketika seseorang merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya.
Nah, lalu
apa bedanya antara perasaan dan emosi? Sebenarnya keduanya relatif sama.
Bahkan, menurut seorang peneliti emosi dari Australian National University,
yakni Anna Wierzbicka, tidak semua budaya memiliki kata untuk emosi sebagaimana
yang dikonsepsikan dalam bahasa inggris sedangkan kata yang bermakna perasaan (feeling)
ada dalam semua bahasa. Menurutnya lagi, kata emosi lebih disukai karena
kesannya lebih objektif dan lebih ilmiah daripada kata perasaan. Oleh sebab itu
kata emosi jauh lebih luas digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan.
Bagaimana
dengan rasa lapar karena kurang makan, rasa haus kurang minum, rasa panas
karena terik matahari, rasa manis gula, rasa pahit kopi, dan rasa sakit tulang?
Tentu saja itu semua tidak termasuk kategori perasaan yang dikaitkan dengan
emosi. Perasaan yang diartikan emosi adalah perasaan yang tidak terkait dengan
yang dirasakan fisik. Ada rasa lapar, tapi tidak ada emosi lapar. Ada rasa
panas tapi tidak ada emosi panas. Ada rasa manis gula tapi tidak ada emosi
manis. Emosi adalah perasaan yang terkait dengan suasana hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar