I.
Psikologi
merupakan ilmu tentang prilaku, perilaku atau aktivitas-aktivitas itu merupakan
manisfestasi kehidupan psikis[1]. Perilaku
dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari
luar subjek tersebut. Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme
terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti
rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku
manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta
dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.[2]
A. Metode yang
bersifat filosofis
1)
Metode intuitif
Dilakukan
dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan cara tidak
sengaja dalam pergaulan sehari-hari.
2)
Metode Kontemplatif
Dilakukan
dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui dengan mempergunakan
kemampuan berfikir kita. Alat utama yang digunakan adalah fikiran yang
benar-benar sudah dalam keadaan objektif.
3)
Metode filosofis religious
Digunakan
dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai ala uama untuk meneliti
pribadi manusia. Nilai-nilai yang erdapa dalam agama itu merupakan kebenaran
yang absolute dan pasti benar.
B.
Metode yang bersifat empiris
1)
Metode Observasi
Metode untuk
mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti, dan
sistematis.
a.
Metode introspeksi (retrospeksi), retrospeksi artinya
melihat kembali. Penyelidik melihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang
telah terjadi dalam dirinya sendiri dan bukan yang sedang terjadi dalam
dirinya.
b.
Metode introspeksi instrumental, suatu metode
instropeksi yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara
sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Merupakan penggabungan dari metode
introspeksi dan eksperimen sebagai upaya untuk mengatasi sifat subyektifitas
dari metode introspeksi. Pada introspeksi murni, hanya diri penyelidik yang
menjadi objek, akan tetapi pada introspeksi eksperimen, jumlah subjek terdiri
dari beberapa orang yang dieksperimentasi. Sehingga hasil penyelidikan lebih
bersifat objektif.
c.
Metode ekstrospeksi (melihat keluar), suatu metode
dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja
dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa
ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.
2)
Metode Pengumpulan data
Suatu
penyelidikan yang dilakukan dengan mengolah data-data yang didapat dari
kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket), bahan-bahan riwayat hidup
ataupun bahan-bahan lain yang berhubungan dengan apa yang diselidiki.
a.
Metode angket-interview,metode angket ialah suatu
penyelidikan yang dilaksanakan dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala
kejiwaan yang harus dijawab oleh orang banyak, sehingga berdasarkan jawaban
yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang.
b.
Metode Biografi, lukisan atau tulisan perihal
kehidupan seseorang, baik sewaktu masih hidup maupun sudah meninggal.
Kelemahannya ialah, metode ini bersifat subjektifitas.
c.
Metode pengumpulan bahan, metode yang dilakukan dengan
jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar yang dibuat oleh
anak-anak, kelemahannya adalah penyelidik tidak berhadapan secara langsung, dan
kadang-kadang tidak tahu situasinya pada waktu membuat hasil karya tersebut,
menginterpretasi gambaran, tulisan (graphology) dan hasil-hasil karya yang lain
dari seseorang tidaklah mudah dan juga bersifat subjektif.
3)
Metode Eksperimen
Pengamatan
secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja.
Hal ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa pembuat eksperimen tentang
reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam suatu situasi tertentu.
Tujuan
eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan,
misalnya : pikiran, kemauan, perasaan, ingatan, fantasi dll. Kelemahannya ialah
eksperimen biasanya dilaksanakan pada benda mati yang memiliki hukum-hukum
tetap, sedang jiwa adalah sesuatu yang hidup, tidak semua gejala kejiwaan bisa
diselidiki secara eksperimen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar